Senin, 15 Oktober 2012

PENGARUH MATA PELAJARAN FIQIH TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN IBADAH SHOLAT SISWA (Penelitian Di MTs Darul Ulum Cipari Kelas VIII Tahun 2011/2012)


PENGARUH MATA PELAJARAN FIQIH TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN IBADAH SHOLAT SISWA
(Penelitian Di MTs Darul Ulum Cipari Kelas VIII Tahun 2011/2012)



SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penelitian guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)




2CAEB5A0








Oleh :

WAHID ROMADLON
NIM.08.A.I.1.0082


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MIFTAHUL HUDA AL AZHAR
STAIMA BANJAR


1433 H / 2012 M






ABSTRAKS

WAHID ROMADLON. 2012. Pengaruh Mata Pelajaran Fiqih Terhadap Peningkatan Kedisiplinan Ibadah Sholat Siswa (Penelitian Di MTs Darul Ulum Cipari Kelas VIII  Tahun 2011/2012).
            Berdasarkan studi pendahuluan di lokasi penelitian diperoleh fakta bahwa kedisiplinan ibadah sholat siswa termasuk kategori masih kurang dari harapan, hal ini disebabkan karena pembelajaran dilaksanakan bersifat pasif, sehingga perlu diupayakan suatu pemecahan terhadap permasalahan tersebut.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana melakukan peningkatan kedisiplinan ibadah sholat siswa melalui mata pelajaran fiqih. Penulis mengadakan penelitian ini bertujuan untuk : Untuk mengetahui pengaruh Mata Pelajaran Fiqih bagi siswa kelas VIII tahun 2011/2012 MTs Darul Ulum Cipari Cilacap. Mengetahui kedisiplinan ibadah sholat siswa kelas VIII tahun 2011/2012 MTs Darul Ulum Cipari Cilacap. Mengetahui adakah pengaruh yang signifikan mata pelajaran Fiqih terhadap peningkatan kedisiplinan ibadah sholat siswa kelas VIII tahun 2011/2012 MTs Darul Ulum Cipari Cilacap.
            Kemudian data dikumpulkan serta disusun secara terurut dan dianalisis untuk mencari data yang valid kemudian dianalisis dan dihitung dengan menggunakan rumus korelasi “Product Moment”. Data yang dimaksud adalah data hasil dari angket dan interviu dari Pengaruh Mata Pelajaran Fiqih Terhadap Peningkatan Kedisiplinan Ibadah Sholat Siswa.
            Dari hasil penelitian yang penulis peroleh kemudian disimpulkan. Kesimpulan penulis adalah Pengaruh Mata Pelajaran Fiqih baik. Peningkatan Kedisiplinan Ibadah Sholat Siswa baik. Pengaruh Mata Pelajaran Fiqih Terhadap Peningkatan Kedisiplinan Ibadah Sholat Siswa (Penelitian Di Mts Darul Ulum Cipari Kelas VIII  Tahun 2011/2012) adalah signifikan karena th= 12,45 > dari pada ttabel = 60  = 0,254 taraf signifikasi 5%, th = 12,45 > dari pada ttabel = 60  = 0,330 taraf signifikasi 1%, df = 62-2 = 60  nilai kritis 60 dari ttabel adalah 0,254 pada taraf signifikasi 5% dan 0,330 pada taraf signifikasi 1%, yang artinya thitung lebih besar dari nilai ttabel, yang mana ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan.
Berdasarkan uji hipotesis, maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesa Kerja (Hi) yang penulis ajukan, yakni Ada pengaruh yang signifikan Mata Pelajaran Fiqih dengan Peningkatan Kedisiplinan Ibadah Sholat siswa kelas VIII tahun 2011/2012 di MTs Darul Ulum Cipari Cilacap”, diterima. Dan sebaliknya Hipotesa Nihil (Ho) ditolak.

Kata kunci : Pengaruh Mata Pelajaran Fiqih, Kedisiplinan, Ibadah Sholat, Siswa





BAB IV 
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan melalui proses wawancara dengan guru di MTs Darul Ulum Cipari, diketahui  bahwa mata pelajaran fiqih memang mempunyai pengaruh yang dapat membentuk pribadi yang utuh dan berdisiplin, hal ini diawali dengan sikap keteladanan seorang pendidik dalam penerapan dan mengimplementasikan materi yang ada dalam mata pelajaran fiqih seperti tatacara berwudhu, melaksanaan sholat fardlu, tahajud dan shalat sunat, menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, serta Belajar. Baik belajar di madrasah maupun belajar dirumah. serta menggunakan waktu yang telah ditentukan dengan seefektif mungkin agar mereka memiliki akhlakkul karimah. Seorang figur dalam melaksanakan pembinaan nilai-nilai disiplin pada siswa, terutama difokuskan pada disiplin beribadah, belajar dan waktu agar mereka memiliki akhlakul karimah.

112
 

Salah satu cerminan disiplin siswa kelas VIII tahun 2011/2012 MTs Darul Ulum Cipari Cilacap dapat dilihat dari kebiasaan dalam Beribadah terutama sholat dhuha serta sholat dzuhur. Pelaksanan ibadah dalam islam mencakup semua amal yang dilakukan dengan niat mengharapkan ridho Allah Swt, sehingga amal yang dilakukan dapat bermanfaat bagi siswa. Melalui proses observasi, penulis mengamati bahwa beberapa guru sebagai tokoh teladan dalam disiplin belajar mencontohkan sikap teladannya dengan membiasakan tertib membaca salam, tertib masuk ruangan, tertib berdo’a sebelum dan sesudah belajar, serta membaca alquran, tertib menyelesaikan tugas, menghindarkan diri dari datang terlambat. Selain itu, dilakukan pula melalui tauladan dalam memimpin kebersihan badan, pakain, tempat ibadah (mesjid), dan tidak membuang sampah dimana saja.
Dari keseluruhan proses penelitian yang telah penulis laksanakan mengenai Pengaruh Mata Pelajaran Fiqih terhadap Peningkatan Kedisiplinan Ibadah Sholat siswa kelas VIII tahun 2011/2012 di MTs Darul Ulum Cipari Cilacap, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan. Dari hasil penelitian diatas, data-data yang penulis peroleh adalah melalui angket yang disebarkan kepada responden yaitu Siswa kelas VIII MTs Darul Ulum Cipari kabupaten Cilacap yang berjumlah 62 orang yang dijadikan sample atau 100% dari jumlah keseluruhan Siswa Kelas VIII.
Dengan lebih besarnya harga t hitung daripada t table yakni pada tarf 5% dan 1% berarti hipotesa alternative (Ha) diterima yaitu adanya pengaruh positif Mata Pelajaran Fiqih terhadap peningkatan Kedisiplinan Ibadah Sholat siswa, dan sebaliknya hipotesa nihil (Ho) ditolak ditunjukan dengan adanya pengaruh Mata Pelajaran Fiqih terhadap pembentukan kedisiplinan sholat siswa.
Sehingga penulis dapat membuat kesimpulan bahwa terdapat korelasi positif atau pengaruh Mata Pelajaran Fiqih terhadap pembentukan kedisiplinan sholat siswa kelas VIII di MTs Darul Ulum Cipari Kabupaten Cilacap.



B.       Saran
Dengan tidak bermaksud mengurui, penulis akan mencoba memberikan sedikit saran yang mudah-mudahan bisa bermanfaat membangun. Berdasarkan hasil penelitian ini yakni :

  1. Pendidikan Mata Pelajaran Fiqih yang memberikan kepada hendaknya selalu dapat menggunakan metode mengajar yang bervariasi agar dapat menarik siswa untuk untuk lebih memperdalam lagi keilmuan tentang Pendidikan Agama Islam terutama Mata Pelajaran Fiqih.
  2. Hendaknya guru tidak hanya menekankan aspek kognitifnya saja namun lebih mendekatkan pula pada aspek psikomotorik dan aspek afektif. ini dilakukan agar pengetahuan keagaman siswa dapat tercermin dalam keseharian dan kehidupan mereka.
  3. Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar, karena dalam interaktif edukatif tidak mustahil ada diantara anak didik yang malas belajar dan sebagainya. Untuk menjadikan motivasi yang efektif maka guru menganalisis motif-motif yang melatar belakanginya, dan memperhatikan kebutuhan anak didik.






Jumat, 14 Januari 2011

Sejarah Cina


BAB I PENDAHULUAN  
LATAR BELAKANG MASALAH
Cina mempunyai sejarah dan peradaban yang telah tua usianya, peradaban dan kebudayaan cina merupakan induk bagi peradaban dan kebudayaan negara-negara Asia Timur lainnya. Cina dengan banyak Bangsa ( Multi Nasionalis ) masyarakat cina tidak Homogen melainkan Pralalistis dengan kebudayaan yang majemuk artinya Daerah yang begitu luas tinggal berbagai macam bangsa dan suku bangsa dengan berbagai macam adat istiadat, kepercayaan, kesenian, hukum dan lain-lainnya. Cina secara umum di bagi menjadi dua bagian yaitu Cina asli  ( Cina Proper ) / Cina Inti dan Cina luar ( Outer Cina ) / kawasan yang di diami oleh bangsa-bangsa yamg menurut orang cina bukan cina.
Kebangunan asia atau kebangkitan asia adalah reaksi dan jawaban terhadap tantangan dari barat yang di mulai pada kira-kira tahun 1900 yang merupakan perkembangan baru dari masyarakat di asia, dalam perkembangan itu terjadi proses modernisasi yang di iringi oleh proses Nasionalisme.
Hingga abad ke-16 hubungan asia timur dengan dunia barat terutama terjadi mulai hubungan dagang, walaupun ada pula melalui hubungan laut dengan perdagangan transito antara timur dengan barat negara perantara di asia tengah dan asia barat daya menjadi makmur, namun hubungan langsung melalui lautan eropa dengan asia timur baru terjadi sejak akhir abad ke-15
Dari abad keabad berikutnya keadaan sebagian besar masih tetap berlangsung seperti nenek moyangnya kurang lebih sampai pada menjelang abad ke-20. namun penulis disini tidak akan membahas keseluruhannya, penulis di sini hanya ingin mengangkat sebagian kecil dari bangsa-bangsa dari daerah padang rumput terutama dinasti manchu terutama kebangkitan dan perkembangan sampai puncak kejayaanya. 
PERUMUSAN MASALAH
Dalam masyarakat yang statis berkembanglah dasar-dasar despotisme dari raja-raja dan para pembantu yang dalam usahanya membentuk kekuasaan, terpaksa harus memeras tenaga rakyat. Sering terjadi perebutan wilayah yang hanya untuk menguras harta benda yang di miliki oleh negara-negara tetengga, selain itu bermacam pajak dan upeti juga di pungut dari rakyat tanpa di sadari jika telah melampaui batas kemempuan para petani timbullah kerawanan yang antara lain terjadinya pemberontakan jika pemberontakan yang di lakukan berhasil maka dinasti yang memerintah di hancurkan dan pemimpin pemberontakan menaiki tahta / singgahsan tetapi apabila gagal dalam usaha menyapu bersih dinasti yang berkuasa, maka sebaliknya dapat melemahkan dinasti itu sendiri. Sehingga musuh dari dalam atau dari luar kerajaan akan mudah berhasil merebut kerajaan tersebut.
Dari uraian diatas penulis akan membatasi pembahasan pada pokok-pokok masalah antara lain :
1.      Bagaimanakah Kebangkitan dinasti Manchu.
2.      bagaimanakah perkembangan bangsa Manchu smpai Puncak Kejayaannya. 
TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Tujuan Umum yakni mengetahui bagaimana kebangkitan Dinasti Manchu, perkembangannya sampai puncak kejayaannya.
2.      Tujuan Khusus yakni untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sejarah Asia Timur I. 
BAB II PEMBAHASAN  
KEBANGKITAN DINASTI MANCHU 
Peradaban cina mempunyai sejarah yang amat panjang dengan jangka waktu lebih dari 400 tahun. Sehingga termasuk peradaban tertua di samping india, mesir dan mesopotamia. Dalam jangka waktu 4000 tahun itu, cina mempunyai msekitar 24 dinasti dan 2 republik yaitu republik nasionalis cina dan republik rakyat china. Perjalanan sejarah cina di warnai dengan kekuasaan suku bangsa bukan cina asli yaitu suku manchu dengan nama dinasti Qing, di sebutkan bwahwa nenek moyang suku manchu adalah suku Norchen yang di sebut dzircen atau jurchen. Suku tersebut sebenarnya pernah di tundukan oleh dinasti Khitan pada abad ke-12. sebagian mereka kemudian melarikan diri dari cina utara kewilayah Manchuria, ketika bangsa Mongol mulai dengan Exspansinya kecina lebih kurang tahun 1230.
Ketika berimgrasi ke Manchuria yang begitu luas dan beriklim kejam mereka sempat bercerai berai menjadi 3 kelompok yang antara lain :
1.     kelompok yang menjadi penghuni Manchu Tenggara, di lembah sungai yaitu di sekitar perbatsan Manchuria Korea. Kelompok ini paling banyak hubungan dengan rakyat china dan korea sehingga cepat menyerap peradaban china.
2.     kelompok yang menghuni lembah sungai Amur dan Unsuri di daerah perbatsan china- siberia yang di sebut suku Jurched liar karena termasuk agresif dan biadab. Mereka tidak mempunyai tulisan dan tidak menguasai pertanian melainkan hanya berburu saja.
3.     kelompok yang menghuni perbatasan manchuria dan Mongolia, walaupun masih termasuk suku kelana tetapi mereka sudah dapat menyerap budi daya ternak dari suku mongol.
Kira-kira tahun 1409 kaisar Yunglo dari dinasti Ming memulai Exspansinya kedaerah manchuria utara di bawah pimpinan Isaha keturunan Jurched ternyata Exspansinya tidak mengalami banyak perlawanan yang berarti. Dengan demikian kaisar Yunglo memberikan berbagai anugrah kepada su,ku Jurched liar dan memerintahkan untuk membangun kuil Budha dan terciptalah hubungan dagang sehingga mereka juga menyerap berbagai segi peradaban cina.
Pda lebih kurang tahun 1600 mahkota Ming mengambil suatu kebijakan bagi 3 kelompok tersebut menjadi 3 kawasan daerah militer. Dari ketiganya daerah lembah  sungai  Liao lah yang terpenting yang sangat di mungkinkan sebagai penjaga pintu gerbang San Hai kuan di tembok besar di sebelah utara Beijing.
Lichang Liang di angkat menjadi panglima dan Nur Ha Ci kepala suku Jurched yang membantu cina dalam membarantas ganguan keamanan. Dalam suatu oprasi pemberantasan terhadap kaum pengacau secara tidak sengaja ayah Nur Ha Ci terbunuh oleh pasukan China, sehingga dalam hati nur ha ci tercatat sebagai lembar hitam yang tidak dapat terlupakan.
Pada tahun 1593 Nur Ha Ci berhasil mengkoordinir para pedagang manchu yang otomatis dapat memperlancar hubungan dagang antar suku-suku manchu dengan rakyat china. Dengan hubungan ini Nu Ha Ci dapat memetik keuntungan yang berlimpah ruah, karena pengalamannya itu ia sberhasil menundukan suku-suku di wilayah manchuria bukan hanya suku mancu saja. Atas kelincahan dan jasanya ia mendapatkan penghargaan dari suku manchu dengan gelar Jendral Macan Naga ( Long Hu ) dan monggol memberi gelar Kundulen Khan ( Raja Muli ) kepda Nur Ha Ci.
Pada saat pengaruh Nur Ha Ci sedang menanjak, dinasti Ming tengah dirong-rong oleh korupsi dan manipulasi politik dari orang-orang istana serta terjadi berbagai bentrokan dari dinasti lain serta di landa kelaparan. Pada saat itulah masuklah jepang dengan petualangannya di korea, para pangllima yang tengah lengah ( dengan kenikmatan dari upeti ) yang seharusnya menjadi tulanng punggung dari kekuatan militer oleh nur Ha Ci situasi seperti itu di manfaatkanuntuk bangkit secara sadar pada kemampuan atas dirinya dan di dukung dari sukku manchu itu akhirnya ia memaksa panglima Li Cheng Liang untuk mengakui bahwa Nur Ha Ci sebagai pemimpin suku manchu dan kondisi dari dinasti ming melemah di sebabkan oleh korupsi dan manipolitik / penekanan terhadap rakyat, di msamping itu terjadi pemberontakan para petani yang di pimpin oleh Li Tzu Ch”eng. Kekacauan itu di manfaatkan oeh Nur Ha Ci untuk menembus masuk kewilayah china dan menduduki peking dan pada saat itulah mulai bangkit Dinasti Manchu ( Dinasti Ch”ing, Qing ). 
PERKEMBANGAN BANGSA MANCHU SAMPAI PUNCAK KEJAYAANNYA. 
Pada tahun 1616 raja mereka menamakan diri kaisar dan mendirikan wangsa Ching yang kemudian berhasil menguasai hampir seluruh mancuria, selanjutnya bangsa mongolia mengadakan persekutuan dengan bangsa manchu. Dengan bertambahnya kekuatan ( .lebih kurang 300 prajurit persekutuan menjadi 7000 prajurit pesekkutuan ) pada tahun 1618 di bantu dengan suku Qolga ( mongol ) mulai menyerbu kota Fu Shen dekat ibu kota Mukden dan berhasilmenculik sarjana cina di jadikan penasehat ahli.
Pada tahun 1619 nur Ha Ci mengerakan pasukan menaklukan marga Xe ho, dalam perjuangannya ia sempat mempersembahkan  aksara bagi bangsanya ( mengunakan abjad mongol ) pada tahun 1625 ia mengerahkan pasukannya menyerang ibu kota manchuria mukden, di pihak manchuria di pimpin oleh yuan Qong Huan yang berlangsung agak lama. Karena mengunakan meriam ( pemberian Rohaniwan Jerman, Jezuit ) dan perang itu Nur Ha Ci terluka parah dan akhirnya meninggal.
Abahai ( anak tertua nur Ha Ci ) melanjutkan perjuangan, di bawah kepemipinan Abahai semua suku di Mongolia Timur mengakui kekuasaannya dan di pergunakan nama bangsa monchow / Manchu yang dalam bahasa yuchen artinya pemerintah dan pendapat lain mengartikan nenek moyang Nur Ha Ci, menurutn sumber lain nama ini di berikan oleh para pendeta Lamaisme di mongolia sebagai gelar kehormatan yang berasal dari ungkapan bahasa tibet yang berarti cahaya terang dari timur. Sedangkan nama dinastinya di pakai nama china yaitu Ta Ch”ing di artikan “ Kebeningan Besar “.
Abahai sebelum mengadakan serangan total terhadap pusat pemerintahan kerajaan ming lebih dahulu menyerbu korea ( 1627 ), karena daerah tersebut sudah mulai di jamah oleh kaum samurai jepang antara lain bernama Toyo Tomi Hideyosi setelah perang selama 10 tahun akhirnya korea dapat di tundukan sebagai upeti.
Pada tahun 1631 Abahai menyusun struktur pemerintahan yang pokoknya membentuk sekretariat negara ( Grand Secretariat ) yang di kepalai oleh salah satu orang manchu dan salah satu orang cina dan membentuk lembaga tinggi yang membawahi 6 kementrian, kementrian kepegawaian, keuangan, upacara, kehakiman, pekerjaan umum dan perang. Edan membentuk 3 lembaga tinggi negara yaitu lembaga sensor, lembaga mahkamah agung serta lembaga urusan upeti.dan bidang kemiliteran pasukan di perbesar  dengan tentara ming yang berhasil di tawannya dan bersedia diserap dalam jajaran tempurnya.
Tahun 1640 Abahai menggerakan pasukannya kearah tembok besar sekitar pintu gerbang San hai kuan dan sempat menahan Liao Dong ( panglima Militer Ming ) pada tahun 1642 Fu Lin ( anak ke-9  Nur Ha Ci ) terpilih sebagai pengati Abahai yang baru berusia kira-kira 6 tahun, maka di tunjuk sebagai pannglima perang ( senopati ) yaitu Dorgan ( anak dari Nur Ha Ci ) kemudian dorgan bersiap untuk melanjutkan rencana semula dari Abahai yaitu untuk menaklukan penyerangan terhadap Wu sang Keui.
Sedangkan di dalam dinasti ming terjadi pemberontakan di propinsi Shan xi di bawah pimpinan li Zi Cheng yang berhasil memasuki baijing. Kaisar terakhir dinasti ming ( yung lo ) mengantungkan diri pada pohon cemara di belakang istana sedangkan permaisurinya minum racun, ayahnya dan gundiknya Wu San kuei di tangkap oleh Li Zi Cheng lalu di jadikan sandra untuk memaksa Wu San kuei menyerah pada awalnya wu san kuei cenderung untuk mematuhi tuntutan dari li zi chen. Tetapai setelah mendengar gundiknya di bunuh dia merubah pendiriannya oleh karena itu li Zi cheng menyerangn sampai  ke Shan hai Kuan. Tetapi pada saat bersamaan pangeran Dorgan juga bergerak dari arah utara kearah shan Hai kuan derngan demikian Wu Shan kuei terjepit oleh sasaran dua pasukan, di sisi lain dari sebelah utara serangan dari Dorgan dan dari sebelah selatan Li Zi Cheng. Dalam keadaan yang amat menentukan itu Wu Shan kuei memutuskan mengajukan tawaran kepada Dorgan untuk bersama-sama memerangi Li Zi Cheng dan tawaran itu di sambut dengan baik. Dalam waktu singkat Dorgan melintasi Shan hai kuan kemudian bahu membahu dengan Wu San kuei memerangi Li Zi Cheng.
Pada akhir  4 juni 1644 beijing berhasil di rebut oleh Dorgan, Li Zi Cheng melariakan diri ke hubei. Pada bulan Juni 1644 Li Zi Cheng terbunuh. Setelah 2 hari menduduki istana kaisar beijing maka Dorgan menarik perhatian masyarakat cina dengan di selenggarakannya upacara pemakaman kaisar dan permaisuri dinasti ming secara resmi, dan secara cermat di umumkan bahwa kedatangannya adalah untuk menghancurkan kaum pemberontak guna menyelamatkan negara dan tanpa memberi rincian tentang pengertian terhadap negara yang di sebutnya.
Pada bulan oktober 1644 Fu Lin di nobatkan sebagai kaisar dengan gelar Kang His ( 1664 – 1735 ), dengan demikian mulailah berkuasa suku Jurched yang di kenal dangan sebutan Manchu di wilayah china. Pada masa pemerintahan Kang His dinasti Manchu mencapai puncak kebesarannya yang pertama. Adapun puncak kebesaran yang kedua di capai oleh cucunya bernama Ch”ien lung ( 1735 – 1795 ), dinasti manchu mencapai puncak yang gemilang, seluruh asia tenggara di taklukan termasuk tibet, korea, indochina, birma, buthan, nepal di jadikan daerah Vasalnya.
Luas daerah kerajaan lebih luas dari zaman sebelum maupun sesudahnya, dalam masa satu setengah abad dari pemerintahan dinasti manchu china mengalami kemajuan dan perubahan penduduk yang sangat cepat termasuk pemerintahan dan peradabannya.  
BAB III PENUTUP 
KESIMPULAN 
1.      Bansa manchu pernah bewrcerai berai ketika berimigrasi ke manchuria yang begitu luasa dan beriklim kejam.
2.      pada tahun 1593 Nur Ha Ci  mendapatkan gelar jendral macan naga ( Long hu ), Kundulen Khan ( raja Mulia ). Pada saat Nur Ha Ci ini lah mulai munculnya kebangkitan dinasti manchu ( dinasti Ch”ing, Qing ).
3.      pad masa pemerintaha Abahai menyusunn struktur pemerintahan yaitu membentuk sekertariat negara ( Grand Secretariat ), lembaga tinggi yang membawahi 6 kementrian dan membentuk 3 lembaga tinggi negara.
4.      pada akhir 4 juni 1644 beijing berhasil di rebut Dorgan
5.      pada bulan oktober 1644 Fu Lin di nobatkan sebagai kaisar dengan gelar Kang His ( m1664 – 1735 ) yang berarti mulai berkuasa suku Jurchad yang di kenal dengan sebutan Manchu di wilayah china. 
6.      puncak kejayaan yang kedua juga di capai pada masa Chi”ieng Lung ( cucu kang his ) pada tahun 1735 – 1795 ).


Kamis, 13 Januari 2011

karya ilmiah

Tradisi Sedekah Laut Suatu Tinjauan Sejarah

BAB IPENDAHULUAN 

I.1. Latar Belakang Penelitian
Di Jawa Tengah ada banyak sekali jenis upacara/tradisi yang sedikit banyak berhubungan dengan kepercayaan yang berasal dari tradisi zaman sebelum islam. Kebudayaan Hindu yang datang ke Indonesia pada dasarnya sama dengan kebudayaan Indonesia asli, keduanya lahir dari kebudayaan Austria, berasal dari bagian tenggara dataran Asia yang terpecah menjadi dua yaitu Austro Asia dan Austronesia. Kebudayaan Austro Asia melahirkan kebudayaan Dravida dan kebudayaan Austronesia melahirkan kebudayaan-kebudayaan di kepulauan Indonesia (Kamil Karta Paradja, 1990;26).
Tak heran bila Negara Indonesia telah dikenal diantara Negara-negara di dunia, yang memiliki kekayaan akan budaya-budaya yang mempunyai nilai-nilai falsafah tinggi. Oleh karena itu pantaslah apabila kita selaku warga Negara Indonesia ikut berperan secara aktif memelihara, menjaga kelestariannya dan ikut mengembangkan elemen-elemen kebudayaan yang pada dasarnya mengandung nilai-nilai luhur serta mencerminkan keagungan dan keluhuran budi bangsa Indonesia.
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar (Van Vollenhoven, 1981;180).
Jadi kebudayaan merupakan hasil budi dan daya manusia, kebudayaan tumbuh secara akumulatif, sadar dan sengaja, kebudayaan sangat besar artinya bagi suatu bangsa, artinya dengan kebudayaan bangsa itu akan nampak sempurna tingkat hidupnya. Kebudayaan diperoleh melalui proses belajar serta secara turun temurun dari nenek moyang sebelumnya. Kebudayaan mempunyai beberapa bagian, salah satu bagian dari kebudayaan adalah tradisi. Di pulau jawa terdapat banyak sekali peninggalan dari kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun, peninggalan tersebut bisa berwujud benda seperti candi-candi, tempat peribadatan atau yang lain dan peninggalan yang berujud tradisi seperti tradisi guar bumi, tradisi rarakaan, tradisi kematian, tradisi tingkeban, tradisi sedekah laut, tradisi sedekah bumi, tradisi keagamaan dan lain sebagainya.
Dari peninggalan nenek moyang di atas tradisi sedekah laut merupakan bentuk kegiatan tradisi yang tidak semua orang melaksanakannya, artinya hanya untuk orang-orang tertentu yang mempunyai kepentingan di dalamnya. Akan tetapi hal tersebut menjadi suatu yang menarik, karena tradisi sedekah laut sudah menjadi milik umum masyarakat pulau jawa, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pantai. Tradisi sedekah laut adalah pembuangan sesuatu benda ke dalam/tengah laut atau ke dalam air sungai yang mengalir ke laut.
Definisi lain menjelaskan bahwa tradisi/upacara sedekah laut adalah memberi macam-macam sesaji kepada yang mbau rekso atau yang menguasai laut selatan yang dikenal dengan sebutan kanjeng ratu kidul. Kepercayaan tentang adanya kanjeng ratu kidul bukan hanya dimiliki oleh masyarakat nelayan saja, tetapi sudah menjadi milik masyarakat jawa pada umumnya. (http;//kpr2.krpdiy/elearning/sharef ile.)
Tradisi sedekah laut, di laut selatan yang terletak di kabupaten Cilacap diadakan setahun sekali yaitu pada bulan Sura/Muharam bertepatan dengan hari Jum’at kliwon atau Selasa kliwon. Dipilih hari mana yang terdapat dalam bulan itu. Secara umum maksud dari pada diadakannya tradisi ini yaitu untuk memohon keselamatan bagi para nelayan dan keluargannya agar supaya di dalam menunaikan tugas sehari-hari sebagai nelayan tidak mendapatkan gangguan dan diharapkan mendapatkan hasil yang banyak juga. Selain itu juga sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan atas apa yang telah diperoleh selama setahun ini yaitu hasil ikan yang berasal dari laut maka mereka mengadakan selamatan tradisi sedekah laut (Sikamto, 07-12-2009).
Dari berbagai pandangan tersebut, nampak jelas bahwa tradisi sedekah laut  merupakan sesuatu yang melekat pada kehidupan masyarakat manusia untuk itu perlu dilestarikan dan dikembangkan agar tetap merupakan kekayaan nasional pada umumnya. Sedekah laut telah menjadi tradisi yang sangat kuat dilaksanakan olah nelayan Cilacap tanpa lapuk oleh perubahan zaman apapun dan memilki daya tarik yang kuat untuk dijadikan event atraksi wisata budaya sambil menggali dan melestarikan budaya bangsa, maka peneliti sebagai warga Cilacap khususnya yang cinta akan kebudayaan daerah dan budaya nasional, tertarik untuk melakukan penelitian terhadap “Tradisi Sedekah Laut di Pantai Cilacap Utara”. (Suatu Tinjauan Sejarah Tentang Upaya Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Lokal Masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap.
Rumusan masalah
Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan latar belakang yang menjadi ide gagasan dilakukannya penelitian ini. Adapun pengertian sebagaimana dikemukakan oleh Suherli (2007 : 82) bahwa, “Rumusan Masalah merupakan bagian yang menjelaskan permasalahan yang akan dikaji atau diteliti”. Sementara itu menurut Arikunto (2003 : 102) bahwa “Rumusan Masalah adalah pokok persoalan penelitian yang diungkapkan dalam kalimat Tanya?
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
 2.1.  Bagaimana latar belakang sejarah Tradisi Sedekah Laut di Pantai Cilacap Utara pada masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap?
2.2. Bagaimana pelaksanaan Tradisi Sedekah Laut di Pantai Cilacap Utara pada masyarakat Cigimbal DesaTritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap?
2.3.  Bagaimana upaya pelestarian nilai-nilai budaya lokal Tradisi Sedekah Laut di Pantai Cilacap Utara pada Masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap? 
3. Maksud dan Tujuan Penelitian
3.1.  Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengungkapkan nilai-nilai budaya lokal yang ada pada tradisi sedekah laut pantai cilacap utara pada masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara kabupaten Cilacap.
3.2.  Tujuan Penelitian
Setiap diadakan penelitian tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai.    Adapun pengertian tujuan sebenarnya dikemukakan oleh Suherli (2007 : 83) adalah sebagai berikut, “Tujuan penelitian disajikan untuk mengeksplisitkan arah penelitian pada target yang harus didapatkan dari suatu kejadian atau penelitian”.
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :  
a. Untuk mengetahui Bagaimana latar belakang sejarah Tradisi Sedekah Laut di Pantai Cilacap Utara pada masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap.
b.  Untuk mengetahui Bagaimana pelaksanaan Tradisi Sedekah Laut di Pantai Cilacap Utara pada masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap.
c.  Untuk mengetahui Bagaimana upaya pelestarian nilai-nilai budaya lokal Tradisi Sedekah Laut di Pantai Cilacap Utara pada masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. 
1.4. Kegunaan Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, diantarannya sebagai berikut :
1.     Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan pula dapat memberi pemikiran khususunya bagi penulis dan organisasi kelompok nelayan/kelompok rukun nelayan Cilacap Utara serta pada umumnya untuk mempelajari dan memahami bagaimana upaya pelestarian nilai-nilai budaya lokal tradisi sedekah laut masyarakat Cigimbal di Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara kabupaten Cilacap. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan dan perbandingan dalam melaksanakan penelitian yang sejenis.
2.      Manfaat Teoritis
Bagi perkembangan disiplin ilmu, penelitian ini di harapkan sebagai sarana untuk menghasilkan perkembangan ilmu, khususnya berkaitan dengan Tradisi Sedekah Laut masyarakat Cigimbal di Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara kabupaten Cilacap dan upaya pelestarian nilai-nilai tradisi budaya lokal. Supaya bisa diteliti, dirawat dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Sedangkan kegunaan Akademik adalah sebagai bahan untuk melengkapi sejarah lokal, khususnya tentang tradisi sedekah laut masyarakat Cigimbal di Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara kabupaten Cilacap dan upaya pelestariannya. 
I.5.  Sistematika Penulisan
Agar penulisan sekeripsi ini nantinya lebih tersusun, terarah, dan teratur maka penulis menyusun sistematika penulisannya sebagai berikut : 
BAB I   PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan pokok-pokok berkenaan latar belakang penelitian, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 
BAB II      KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam bab ini menguraikan pokok-pokok yang berkenaan kajian tentang Penelitian yang mendahului, pengertian Tradisi adat istiadat, pengertian Sedekah Laut, pengertian Laut/Pantai, pengertian Sejarah, pengertian Nilai-nilai, pengertian Budaya/Kebudayaan, dan pengertian Pelestarian Tradisi Sedekah Laut di Pantai Cilacap Utara pada masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. 
BAB III    METODELOGI PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan pokok-pokok yang berkenaan Desain Penelitian, Penentuan Lokasi dan Sasaran Penelitian, Data dan Sumber Data yang Diperlukan, Teknik Pengumpulan Data, Identitas Nara Sumber, Pengolahan dan Analisa Data, dan Jadwal Penelitian. 
BAB IV     PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan pokok-pokok yang berkenaan gambaran umum obyek penelitian, pembahasan Tradisi Sedekah Laut di Pantai Cilacap Utara pada masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara, upaya Pelestarian Nilai-nilai Budaya Lokal Tradisi Sedekah Laut, upaya Pewarisan, serta tanggapan masyarakat. 
BAB V   PENUTUP
Dalam bab ini menguraikan pokok-pokok yang berkenaan kesimpulan, saran dan implikasi bagi dunia pendidikan, bab ini merupakan bagian akhir dari tulisan, dimana penulis mencoba menarik kesimpulan dan pokok permasalahan yang diuraikan dari bab I sampai bab IV dan memberikan saran serta implikasi bagi dunia pendidikan.

PENELITIAN ILMIAH